3. Semua sistem-sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengobatan
di
Amerika Serikat, dikotomi formal antara pengobatan preventif (kesehatan
masyarakat) dan pengobatan kuratif (klinik, sebagian besar dari sektor
swasta) cenderung untuk menyebabkan kita merasa bahwa berbagai
masyarakat sederhana yang tidak memiliki pembagian tersebut kurang
memiliki konsep pencegahan. Apabila penduduk percaya bahwa penyakit
terjadi karena dikirim oleh dewa-dewa atau leluhur yang marah untuk
menghukum suatu dosa, "prosedur yang nyata untuk mencegahnya adalah
pengakuan dosa, atau lebih baik lagi, observasi yang cermat terhadap
pantangan-pantangan sosial dan pelaksanaan yang seksama atas ritus-ritus
serta upacara-upacara yang ditunjukkan terhadap dewa-dewa dan para
leluhur" (Aguirre Beltran 1963:196). Walaupun banyak praktk-praktek
pencegahan pribumi tidak lebih dari tahayul, beberapa tindakan
memberikan hasil walupun tidak untuk alasan yang diasumsikan.
4. Sistem medis memiliki sijumlah fungsi
Seperti
halnya dengan sistem-sistem budaya, sistem medis memenuhi fungsi yang
penting bagi kesejahteraan kebudayaan, dimana mereka menjadi bagian
darinya; fungsi-fungsi yang sering tidak dikenal oleh anggoa-anggota
masyarakat itu sendiri, tetapi yang adaptif dalam arti bahwa hal itu
meningkatkan kesejhteraan kelompok yang bersangkutan. Sama halnya,
sistem teori penyakit adalah lebih jauh dari sekedar penjelasan yang
sederhana mengenai sebab-sebab penyakit, seperti yang terlihat di bawah
ini.
(a) SUATU SISTEM TEORI PENYAKIT MEMBERIKAN RASIONAL BAGI PENGOBATAN
Pengobatan
mungkin ditujukan untuk membujuk atau menetralisasi tukang sihir,
supaya ia meyakinkan bahwa penyakit itu tidak akan kembali. Jika
penyakit dianggap disebabkan oleh jiwa pasien yang berkeliaran di alam
mimpi dan tidak sempat masuk lagi ke dalam tubuhnya waktu ia terbangun,
maka penyembuh akan berusaha untuk menjebak atau membawa jiwa tersebut
untuk masuk kembali ke dalam tubuh.
(b) SUATU SISTEM TEORI PENYAKIT MENJELASKAN "MENGAPA"
Fungsi
dari sistem teori penyakit tidaklah terbatas hanya pemberian pedoman
untuk menyembuhkan. Senantiasa ada pertanyaan menggelitik , "mengapa ini
terjadi padaku, pada saat ini, dan di tempat ini?" Jika jawaban yang
baik terhadap pertanyaan ini tidak diperoleh, pasien akan takut bahwa
penyakitnya akan kembali. Maka sistem teori penyakit tidak hanya
mendiagnosis sebab dan memberikan pengobatan yang logis, tetapi juga
berhubungan dengan pertanyaan yang lebih luas lagi tentang apa yang
telah menggangu hubungan sosial si pasie, keseimbangan apakah yang
terdapat dalam alam yang telah terganggu, dan mengapa, dengan tak
terduga, nasib buruk telah menimpa individu tersebut. Baik masyarakat
tradisional maupun maju merasa sulit untuk hidup dalam ketidakpastian.
Mereka ingin tahu "mengapa?" Dalam masyarakat tradisional, sedikitnya
sistem kausalitas penyakit jauh melewati sekedar penjelasan tentang apa
yang telah terjadi; sistem tersebut juga menjelaskan mengapa, sehingga
dengan demikian membantu memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk
mengetahui.
(C) SISTEM-SISTEM TEORI PENYAKIT SERINGKALI
MENJALANKAN PERAN KUAT DALAM MEMBERI SANKSI DAN ORONGAN NORMA-NORMA
BUDAYA SOSIAL DAN MORAL
Penyakit dilihat sebagai ganjaran bagi
tingkahlaku yang tidak disukai, dan merupakan anggapan yang tersebar
luas di kalangan masyarakat non Barat. Atau, dengan kata lain, ancaman
dari penyakit sebagai akibat dari tingkahlaku yang tidak diterima oleh
masyarakat melainkan peranan yang besar pada banyak masyarakat dalam
usaha mempertahankan aturan-aturan. Tiap penyakit yang gawat,
dihubungkan dengan beberapa tingkhlaku sebelumnya yang menyangkut
pelanggaran aturan-aturan moral; penyakit dijelaskan sebagai ganjaran
atas tingkahlaku yang buruk. Hal itu merupakan akibat dari tingkahlaku
yang menyimpang dari pola-pola umum yang berlaku dalam hubungan antar
pribadi; baik antara sesama manusia atau antara manusia dengan makhluk
lain yang bukan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar