Selasa, 29 Mei 2012

sambungan antropologi...

3. Semua sistem-sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengobatan
di Amerika Serikat, dikotomi formal antara pengobatan preventif (kesehatan masyarakat) dan pengobatan kuratif (klinik, sebagian besar dari sektor swasta) cenderung untuk menyebabkan kita merasa bahwa berbagai masyarakat sederhana yang tidak memiliki pembagian tersebut kurang memiliki konsep pencegahan. Apabila penduduk percaya bahwa penyakit terjadi karena dikirim oleh dewa-dewa atau leluhur yang marah untuk menghukum suatu dosa, "prosedur yang nyata untuk mencegahnya adalah pengakuan dosa, atau lebih baik lagi, observasi yang cermat terhadap pantangan-pantangan sosial dan pelaksanaan yang seksama atas ritus-ritus serta upacara-upacara yang ditunjukkan terhadap dewa-dewa dan para leluhur" (Aguirre Beltran 1963:196). Walaupun banyak praktk-praktek pencegahan pribumi tidak lebih dari tahayul, beberapa tindakan memberikan hasil walupun tidak untuk alasan yang diasumsikan.
4. Sistem medis memiliki sijumlah fungsi
Seperti halnya dengan sistem-sistem budaya, sistem medis memenuhi fungsi yang penting bagi kesejahteraan kebudayaan, dimana mereka menjadi bagian darinya; fungsi-fungsi yang sering tidak dikenal oleh anggoa-anggota masyarakat itu sendiri, tetapi yang adaptif dalam arti bahwa hal itu meningkatkan kesejhteraan kelompok yang bersangkutan. Sama halnya, sistem teori penyakit adalah lebih jauh dari sekedar penjelasan yang sederhana mengenai sebab-sebab penyakit, seperti yang terlihat di bawah ini.
(a) SUATU SISTEM TEORI PENYAKIT MEMBERIKAN RASIONAL BAGI PENGOBATAN
Pengobatan mungkin ditujukan untuk membujuk atau menetralisasi tukang sihir, supaya ia meyakinkan bahwa penyakit itu tidak akan kembali.   Jika penyakit dianggap disebabkan oleh jiwa pasien yang berkeliaran di alam mimpi dan tidak sempat masuk lagi ke dalam tubuhnya waktu ia terbangun, maka penyembuh akan berusaha untuk menjebak atau membawa jiwa tersebut untuk masuk  kembali ke dalam tubuh.
(b) SUATU SISTEM TEORI PENYAKIT MENJELASKAN "MENGAPA"
Fungsi dari sistem teori penyakit tidaklah terbatas hanya pemberian pedoman untuk menyembuhkan. Senantiasa ada pertanyaan menggelitik , "mengapa ini terjadi padaku, pada saat ini, dan di tempat ini?"  Jika jawaban yang baik terhadap pertanyaan ini tidak diperoleh, pasien akan takut bahwa penyakitnya akan kembali. Maka sistem teori penyakit tidak hanya mendiagnosis sebab dan memberikan pengobatan yang logis, tetapi juga berhubungan dengan pertanyaan yang lebih luas lagi tentang apa yang telah menggangu hubungan sosial si pasie, keseimbangan apakah yang terdapat  dalam alam yang telah terganggu, dan mengapa, dengan tak terduga, nasib buruk telah menimpa individu tersebut. Baik masyarakat tradisional maupun maju merasa sulit untuk hidup dalam ketidakpastian. Mereka ingin tahu "mengapa?" Dalam masyarakat tradisional, sedikitnya sistem kausalitas penyakit jauh melewati sekedar penjelasan tentang apa yang telah terjadi; sistem tersebut juga menjelaskan mengapa, sehingga dengan demikian membantu memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk mengetahui.
(C) SISTEM-SISTEM TEORI PENYAKIT SERINGKALI MENJALANKAN PERAN KUAT DALAM MEMBERI SANKSI DAN ORONGAN NORMA-NORMA BUDAYA SOSIAL DAN MORAL
Penyakit dilihat sebagai ganjaran bagi tingkahlaku yang tidak disukai, dan merupakan anggapan yang tersebar luas di kalangan masyarakat non Barat. Atau, dengan kata lain, ancaman dari penyakit sebagai akibat dari tingkahlaku yang tidak diterima oleh masyarakat melainkan peranan yang besar pada banyak masyarakat dalam usaha mempertahankan aturan-aturan. Tiap penyakit yang gawat, dihubungkan dengan beberapa tingkhlaku sebelumnya yang menyangkut pelanggaran aturan-aturan moral; penyakit dijelaskan sebagai ganjaran atas tingkahlaku yang buruk. Hal itu merupakan akibat dari tingkahlaku yang menyimpang dari pola-pola umum yang berlaku dalam hubungan antar pribadi; baik antara sesama manusia atau antara manusia dengan makhluk lain yang bukan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar